![Pelaku Tangkap Empat Pelaku Penyebab Remaja yang Tewas Tertancap Pagar di Cianjur](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2025/01/10/1736512371_a6b144e2836cfb99a944.jpg)
SATRESKRIM Polres Cianjur, Jawa Barat menangkap empat pelaku terkait tewasnya remaja yang tertancap pagar di Jalan Suroso, Cianjur. Pada Jumat (10/1) siang telah dilakukan rekonstruksi di lokasi kejadian di ruas Jalan Suroso.
Kasatreskrim Polres Cianjur Ajun Komisaris Tono Listianto menjelaskan hasil penyelidikan, korban bersama kelompoknya akan melakukan aksi tawuran. Mereka pun menyepakati bertemu dengan kelompok pelaku di salah satu tempat di ruas Jalan Arief Rahman Hakim. Kedua kelompok itu kemudian melakukan kejar-kejaran menggunakan sepeda motor. Korban, yang mengemudi, menabrak kemudian terpental dari motor dan tertancap pagar hingga tewas.
"Sempat terjadi keributan, hingga berujung aksi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor," kata Tono kepada wartawan di sela rekonstruksi, Jumat (10/1).
Tono pun meluruskan soal spekulasi penyebab kematian korban. Dia memastikan, penyebabnya bukan pembegalan atau pencurian dengan kekerasan. Melainkan kecekalaan.
"Ini murni direncanakan oleh kedua kelompok. Kami sudah memiliki bukti-buktinya, termasuk dari media sosial," tegasnya.
Dia mengatakan, tawuran dua kelompok ini diduga untuk mencari sensasi. Sebab, di kelompok tersebut terdapat tim yang bertugas memviralkan di media sosial.
"Tujuannya untuk mencari sensasi, kemudian di-upload di media sosial, di salah satu akun. Akun ini yang isinya adalah video-video tawuran, video-video kekerasan. Bukan hanya di Cianjur, tapi di daerah lainnya," terangnya.
Rekonstruksi dilakukan polisi untuk mengungkap fakta kejadian yang sebenarnya. Ada 12 adegan yang dilaksanakan para rekonstruksi tersebut.
"Adegannya dari mulai awal kejadian sampai di lokasi kejadian," imbuh Tono.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya senjata tajam berupa celurit, golok, dan lainnya yang masing-masing merupakan milik kedua kelompok tersebut.
Dari empat orang pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya masih di bawah umur. Mereka ada yang masih bersekolah di tingkat SMP dan SMK.
"Ada pelaku lain. Masih di bawah umur juga. Ada dua orang," ujarnya. (H-3)